Dalam wawancara tahun 2011 berdurasi 55:29 menit yang beredar di media sosial, Bapak Sukanto Tanoto menjelaskan latar belakang serta filosofi bisnis beliau. Kutipan artikel di forum Indonesiana, serta terjemahan salah satu bagian video yang beredar, tidaklah sesuai dengan tujuan dan maksud yang tersirat sehingga telah menimbulkan penafsiran yang berbeda.
Metafora yang digunakan oleh Bapak Sukanto Tanoto dalam bahasa Mandarin merupakan bagian dari diplomasi bisnis yang santun sebagai ungkapan hubungan batin dengan nilai-nilai budaya setempat.
Bapak Sukanto Tanoto memulai bisnis di tahun 1967 dan selama 50 tahun membangun bisnis dengan investasi terbesar di Indonesia (www.rgei.com). Mempekerjakan lebih dari 40.000 orang pencapaian bisnis antara lain dengan membangun industri kayu lapis pertama untuk mengurangi ekspor kayu gelondongan pada tahun 1973. Sebagai salah satu pelopor dalam kemitraan dengan petani melalui program Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-TRANS) sejak tahun 1987 (www.asianagri.com). Membangun industri pulp dan kertas terintegrasi terbesar dunia di desa Pangkalan Kerinci di tahun 1994 untuk meningkatkan nilai tambah dan ekspor (www.aprilasia.com). Pembangunan infrastruktur juga tidak luput dari kepedulian beliau dengan membangun jalan sepanjang 12.000 km, dimana 26.00 km terbuka untuk publik.
Berawal dari kepedulian terhadap dunia pendidikan beliau mendirikanTanoto Foundation tahun 1981 di tanah kelahirannya, Sumatera Utara, dengan misi penanggulangan kemiskinan di seluruh Indonesia. Karya Tanoto Foundation telah menjangkau penduduk Indonesia, terutama yang tinggal di daerah pedesaan. Dalam tiga tahun terakhir, melalui Tanoto Foundation, Bapak Sukanto Tanoto telah menyumbangkan lebih dari Rp150 milyar untuk program pendidikan, pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup. Tanoto Foundation adalah salah satu pemberi beasiswa swasta terbesar di Indonesia (www.tanotofoundation.org).
Kerinci pada tahun 1993 dan 2013.
Komitmen Bapak Sukanto Tanoto di Indonesia terus berlanjut mendukung program hilirisasi melalui pembangunan pabrik kertas ketiga senilai Rp4 triliun, serta mendukung ketahanan energi nasional dengan membangun fasilitas pengolahan biodiesel berkapasitas 1 juta metric ton dan 20 unit biogas.
Asian Agri organised a cooking oil bazaar in conjunction with APRIL’s recent Fire Free Village Programme announcement on 28 July 2015 in Pangkalan Kerinci. Affordable quality cooking oil for the...
RGE attended the G20 Business Summit 2022 on 13/ 14 November 2022 in Bali, Indonesia. The two-day event brought together more than 2,000 global business leaders to discuss topics on...
Supporting entrepreneurship among Asia's family businesses is a topic close to the heart of Tanoto Foundation Founder Sukanto Tanoto. From his first foray into the world of business 50 years...